Minyak Atsiri: Produksi dan Aplikasinya untuk Kesehatan https://bookchapter.unnes.ac.id/index.php/minyakastiri <p>ISBN 978-623-366-073-0</p> Universitas Negeri Semarang en-US Minyak Atsiri: Produksi dan Aplikasinya untuk Kesehatan Inhalasi Minyak Atsiri Famili Zingiberaceae Indonesia dan Perubahan Bobot Badan https://bookchapter.unnes.ac.id/index.php/minyakastiri/article/view/20 <p>Zingiberaceae merupakan salah famili tumbuhan yang mengandung minyak atsiri. Rimpang tumbuhan ini banyak dilaporkan memiliki aktivitas biologis dan juga dimanfaatkan sebagai bumbu dapur termasuk di Indonesia.&nbsp; Aroma rimpang tumbuhan ini berasal dari minyak atsiri di dalamnya.&nbsp; Minyak atsiri rimpang Zingiberaceae memberikan efek yang berbeda terhadap bobot badan Ketika dihirup/diinhalasi. Tujuh jenis minyak atsiri rimpang Zingiberaceae yaitu <em>Alpinia galanga </em>(lengkuas), <em>Curcuma zanthorrhiza </em>(temulawak), <em>Kaempferia galanga </em>(kencur), <em>Kaempferia pandurate </em>(temu putih), <em>Zingiber cassumunar </em>(bangle), <em>Zingiber officinale </em>(jahe)<em>, </em>dan <em>Zingiber zerumbet </em>(lempuyang gajah) menjadi focus tulisan ini. Senyawa dalam minyak atsiri ketujuh rimpang Zingiberaceae baik golongan monoterpene, monoterpene teroksigenasi, seskuiterpena, dan seskuiterpena teroksigenasi, beserta efek inhalasinya dalam perubahan bobot badan hewan percobaan dibahas dalam tulisan ini.</p> Irmanida Batubara Irma Herawati Suparto Copyright (c) 2021 Minyak Atsiri: Produksi dan Aplikasinya untuk Kesehatan 2021-09-22 2021-09-22 1 28 10.15294/.v0i0.20 Pengaruh Inhalasi Aromaterapi terhadap Nyeri Haid pada Remaja https://bookchapter.unnes.ac.id/index.php/minyakastiri/article/view/25 <p>Nyeri haid atau <em>dismenorea</em> merupakan kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan rasa mual, diare, muntah, pusing, stress, cepat tersinggung, serta mudah marah. Nyeri yang berkepanjangan ini sangat menyiksa dan mengganggu kenyamanan terutama bagi perempuan yang tetap harus masuk sekolah dan bekerja dalam kondisi kesakitan. Salah satu upaya dalam penanganan nyeri haid yaitu dengan terapi nonfarmakologi yakni pemberian aromaterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skala nyeri haid sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi pada remaja serta untuk mengetahui perbedaan skala nyeri haid pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada remaja di Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu, sehingga dapat diketahui pengaruh inhalasi aromaterapi terhadap nyeri haid pada remaja di Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian <em>Quasy Eksperimen</em>, dengan rancangan <em>non-equivalent control group design </em>dan pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik <em>nonprobabilty sampling</em> berupa <em>purposive sampling</em>. Instrument penelitian ini menggunakan kuisioner nyeri menggunakan <em>Numeric Rating Scale</em> (NRS). Terbagi atas 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan (diberikan aromaterapi 3-5x hirup kemudian diam selama 15 menit) dan kelompok kontrol. Masing-masing kelompok terdiri dari 30 responden umur 15-18 tahun yang termasuk kriteria inklusi di daerah Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April pada hari pertama dan kedua saat nyeri haid berlangsung untuk melihat pengaruh aromaterapi terhadap nyeri haid. Analisis data menggunakan IBM SPSS 25 uji <em>Paired T test</em> dan <em>Independet Sample T-test</em>. Hasil penenlitian uji <em>Paired T test</em> ini menunjukkan ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi pada kelompok perlakuan dengan nilai Sig (2-tailed) ɑ 0,000 (ɑ &lt; 0,05). Sedangkan pada pengujian <em>Independet Sample T-test </em>diperoleh hasil bahwa ada perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan nilai Sig (2-tailed) ɑ 0,000 (ɑ &lt; 0,05). Pemberian campuran aromaterapi lavender dan kenanga memiliki pengaruh yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menurunkan tingkat nyeri haid pada remaja di Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu.</p> Aftrilia Dhea Putri Yelfi Anwar Copyright (c) 2021 Minyak Atsiri: Produksi dan Aplikasinya untuk Kesehatan 2021-09-22 2021-09-22 29 49 10.15294/.v0i0.25 Karakteristik Minyak Atsiri dari Tumbuhan Aromatik Hutan Tropis Jenis Litsea spp dan Potensinya sebagai Antimikroba https://bookchapter.unnes.ac.id/index.php/minyakastiri/article/view/31 <p>Litsea merupakan salah satu genus dalam keluarga tumbuhan aromatik Lauraceae yang menghasilkan minyak atsiridari Hutan Kalimantan Timur. Ketiga jenis tumbuhan aromatik genus LitseasepertiLitsea angulata,Litsea ellipticadan Litsea rubiginosa diolah untukmendapatkan minyak atsiri. Analisispengujian minyak atsiri meliputi rendemen, warna, indeks bias,kelarutan dalam alkohol, dan kandungan kimiaserta pengujian bioaktivitas meliputi antimikroba dengan metode difusi sumuran dan antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil).Rendemen minyak atsiri yang dihasilkan daridaun L. angulatasebesar 0,90%, sedangkan L. elliptica dan L. rubiginosa masing-masing sebesar 0,70% dan 0.17%. Karakteristik indeks bias minyak atsiri berupa yang ditunjukkan berkisar antara 1,412-1,444 dengan warna minyak beningkekuningan dan kelarutan dalam alkohol menghasilkan perbandingan 1:2 (L. angulata dan L. elliptica) dan 1:6 (L. rubiginosa). Komponen kimia yang terkandung di dalam L. angulata dan L. ellipticadidominasi golongan senyawa monoterpen, masing–masing adalah β-pinenedan 2-undecanol, dan padaL. rubiginosadidominasi oleh golongan senyawa seskuiterpen α-humulen epoxideII. Bioaktivitas pada minyak atsiri jenis Litsea memperlihatkan potensi yang besar baik bakteri maupun jamur, namun kurang baik sebagai antioksidan.</p> Harlinda Kuspradini Sinta Sinta Sisilia Silau Agmi Sinta Putri Copyright (c) 2021 Minyak Atsiri: Produksi dan Aplikasinya untuk Kesehatan 2021-09-22 2021-09-22 50 84 10.15294/.v0i0.31 Minyak Atsiri sebagai Bahan Antimikroba dalam Pengawetan Pangan https://bookchapter.unnes.ac.id/index.php/minyakastiri/article/view/24 <p>Minyak atsiri merupakan campuran kompleks aromatik yang bersifat volatil. Minyak atsiri telah banyak dimanfaatkan sebagai wewangian, perisa pada industri makanan dan minuman, pengobatan, serta kosmetika. Selain itu minyak atisiri juga memiliki bioaktivitas sebagai antimikroba. Bioaktivitas sebagai antimikroba berhubungan erat dengan senyawa kimia yang terdapat pada minyak atsiri, seperti jenis senyawa fenol, aldehida, keton, alkohol, ester, dan hidrokarbon terpena. Kemampuan minyak atsiri sebagai antimikroba dapat dimanfaatkan dalam pengawetan pangan, baik secara langsung (dengan menambahkan minyak atsiri langsung pada bahan pangan/makanan) maupun secara tidak langsung melalui kemasan aktif antimikroba. Kemasan antimikroba merupakan sistem kemasan yang berinteraksi dengan produk makanan atau lingkungan dalam kemasan baik untuk membunuh mikroorganisme atau untuk menghambat pertumbuhannya, yang bekerja secara <em>emitter </em>(melepaskan zat tertentu). Namun tidak semua jenis minyak atsiri dapat diaplikasikan dalam kemasan antimikroba mengingat aromanya yang unik yang dapat bermigrasi pada bahan pangan yang dikemas sehingga merusak organoleptik dari bahan pangan tersebut. Jenis <em>mild odor</em> minyak atsiri atau minyak atsiri dengan bau yang secara umum dapat diterima (<em>pleasant olfactory properties</em>) merupakan minyak atsiri yang berpotensi untuk digunakan, misalnya minyak atsiri dari rempah-rempahan. Untuk dapat diaplikasikan sebagai untuk kemasan antimikroba, minyak atsiri memerlukan matriks/penyangga yang biasanya berupa polimer, baik polimer alam maupun polimer sintetis. Kemasan antimikroba dengan bahan aktif minyak atsiri dapat dijumpai dalam bentuk <em>sachet</em>, label, <em>pad</em>, ataupun lembaran film. Kemasan antimikroba ini banyak diaplikasikan produk-produk segar seperti daging, udang; produk dairy, roti, buah-buahan dan sayur-sayuran.</p> Retno Yunilawati Dwinna Rahmi Windri Handayani Cuk Imawan Copyright (c) 2021 Minyak Atsiri: Produksi dan Aplikasinya untuk Kesehatan 2021-09-22 2021-09-22 85 121 10.15294/.v0i0.24 Parfum Atsiri : Manfaat dan Kelebihan VS Parfum Sintetik : Potensi Bahaya untuk Kesehatan https://bookchapter.unnes.ac.id/index.php/minyakastiri/article/view/21 <p>Belakangan ini sedang ramai diperbincangkan tentang Parfum Natural (<em>Natural Perfumery</em>) yaitu parfum yang memakai bahan baku minyak atsiri, sehingga selain bisa menikmati&nbsp; perpaduan aromanya yang enak, parfum atsiri ini juga mempunyai efek aromaterapi untuk tubuh kita. Berbeda halnya dengan parfum biasa, dimana bahan bakunya berasal dari minyak petroleum (zat sintetik). Selain tidak mempunyai efek terapi dari aromanya, ternyata justru banyak mengandung bahan-bahan yang berbahaya untuk Kesehatan manusia jika digunakan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Pada chapter kali ini kita akan membahas apa saja manfaat parfum atsiri ini untuk tubuh dan bagaimana cara menggunakannya agar hasilnya dapat diperoleh secara&nbsp; optimal serta bahaya parfum berbahan sintetik terhadap kesehatan tubuh manusia. Akan tetapi perlu diingat bahwa parfum atsiri bukan berperan sebagai obat yang bisa menyembuhkan segala penyakit, akan tetapi sebagai terapi suportif atau adjuvant agar tubuh kita bisa mencapai kondisi keseimbangan antara sehat fisik dan mental, bekerja dan relaksasi dan hidup selaras dengan alam.</p> Nova Primadina Copyright (c) 2021 Minyak Atsiri: Produksi dan Aplikasinya untuk Kesehatan 2021-10-31 2021-10-31 122 141 10.15294/.v0i0.21 Aktivitas Aromaterapi terhadap Insomnia pada Lansia menggunakan Minyak Atsiri https://bookchapter.unnes.ac.id/index.php/minyakastiri/article/view/26 <p>Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang banyak terjadi pada lansia. Insomnia dapat menyebabkan berbagai macam hal yang dapat merugikan bagi lansia baik dari segi kesehatan tubuh sendiri maupun menurunkan angka harapan hidup. Salah satu upaya dalam penanganan insomnia yaitu dengan terapi nonfarmakologi yakni pemberian aromaterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan insomnia sebelum dan sesudah diberikan pemberian aromaterapi pada lansia serta untuk mengetahui perbedaan insomnia antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sehingga dapat diketahui aktivitas dari pemberian aromaterapi terhadap insomnia pada lansia di Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu.&nbsp; Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan <em>quasi experiment</em> <em>pre test post test with control group design. </em>Terbagi atas 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan 7 hari. Pengukuran tingkat insomnia diukur menggunakan kuisioner KSPBJ-IRS. Analisis data menggunakan IBM SPSS 25 uji <em>paired T-test</em> dan <em>Independent sample T-test</em>. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi pada kelompok intervensi dengan nilai signifikansi α 0,000 (α &lt; 0,05). Sedangkan pada uji <em>independent sample T-test </em>diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan nilai signifikansi α 0,001 (α &lt; 0,05).</p> Maria Sheila Setya Ningtyas Yelfi Anwar Copyright (c) 2021 Minyak Atsiri: Produksi dan Aplikasinya untuk Kesehatan 2021-09-22 2021-09-22 142 163 10.15294/.v0i0.26 Gulma Suruh-suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) Berpotensi menjadi Minyak Atsiri Bernilai Ekonomi https://bookchapter.unnes.ac.id/index.php/minyakastiri/article/view/23 <p>Suruh-suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) merupakan tumbuhan gulma yang belum dimanfaatkan di Indonesia, padahal tumbuhan ini mengandung minyak atsiri, dan termasuk salah satu tumbuhan obat. Penulisan ini bertujuan untuk mencari dan menentukan sumber minyak atsiri baru menjadi minyak atsiri bernilai ekonomi terutama pada tumbuhan suruh-suruhan (P. pellucida L. Kunth). Kandungan minyak atsiri optimum diperoleh dengan cara distilasi uap. pada waktu pengeringan 48 jam dan waktu distilasi 2 jam sebesar 0,206±0,085%. Komposisi kimia minyak atsiri ditentukan dengan Gas Chromatography –Mass Spectrometry. dominan pada senyawa dillapiole (35,30%), (+)-carotol (19,36%), dan β-caryophyllene (11,18%). Minyak atsiri suruh-suruhan berwarna kuning kecoklatan, densitas 1,1157g/mL, dan indeks bias 1 (pada rasio minyak atsiri: etanol 70% = 1:49). Minyak ini berpotensi dalam pengobatan, memiliki efek antifungal dan anti-inflamasi. Selain itu, tumbuhan ini mudah tumbuh di tempat lembab tanpa perawatan sehingga mudah dibudidayakan.</p> Hartati Soetjipto Gita Kartika Dewi A. Ign Kristijanto Copyright (c) 2021 Minyak Atsiri: Produksi dan Aplikasinya untuk Kesehatan 2021-10-31 2021-10-31 164 183 10.15294/.v0i0.23 Analisis Nutrisi, Mineral,dan FitokimiadariParkia roxburgii https://bookchapter.unnes.ac.id/index.php/minyakastiri/article/view/22 <p>Suburnya tanah dapat menghasilkan berbagai tanaman dengan berbagai jenis, baik yang dapat dikonsumsi maupun tidak dapat dikonsumsi. Salah satu tanaman yang dipercaya kaya akan manfaat terutama dalam kesehatan adalah Parkia roxburgii. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kandungan mineral dan fitokimia pada tanaman P.roxburgii, yaitu pada bagian daun, batang,dan bijinya. Metode yang digunakan secara eksperimental dengan menggunakan instrumen XRF untuk mengetahui kandungan mineral didukung dengan uji proksimat, serta fitokimia dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan mineral tertingginya pada daun, batang dan biji adalah kalsium dengan masing-masing sebesar 51,7; 73,9; 45,2 mg/100 g sampel. Hasil fitokimia mengandung tanin, saponin, flavonoid, terpenoid, dan alkaloid sedangkan uji proksimat menunjukkan bahwa kandungan protein dan lemak tertinggi ada pada bijinya.</p> Lailatul Badriyah Atmira Sariwati Venty Suryanti Desi Suci Handayani Copyright (c) 2021 Minyak Atsiri: Produksi dan Aplikasinya untuk Kesehatan 2021-10-31 2021-10-31 184 203 10.15294/.v0i0.22 α-Terpeniol Subtance As Anticancer https://bookchapter.unnes.ac.id/index.php/minyakastiri/article/view/28 <p>Kanker dalam arti yang lebih luas mengacu pada lebih dari 277 jenis penyakit kanker yang berbeda. Kanker telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia. Penelitian berfokus pada pendekatan baru untuk perawatan kanker yang melibatkan target spesifik penyakit kanker. Obat antikanker yang dipakai untuk mematikan sel kanker bekerja dengan beberapa mekanisme, antara lain: 1) Berinteraksi langsung dengan DNA, efek sitotoksiknya lebih besar pada sel dengan tingkat proliferasi seluler tinggi; 2) Berinteraksi secara tidak langsung dengan DNA; 3) Menghambat mitosis. Obat-obat ini dapat menghambat mitosis karena berikatan secara spesifik dengan tubulin sehingga mengganggu pembentukan benang spindel dan pembelahan sel; 4) Memengaruhi fungsi endokrin. Minyak esensial terpineol merupakan salah satu bahan pada komposisi obat antikanker payudara. Dari terpineol diisolasi senyawa α-terpineol yang berpotensi sebagai antikanker.</p> Sofia Kusuma Ramandanti Nanik Wijayanti Nur Dina Amalina Copyright (c) 2021 Minyak Atsiri: Produksi dan Aplikasinya untuk Kesehatan 2021-10-31 2021-10-31 204 225 10.15294/.v0i0.28 Potensi Antioksidan Senyawa α-Pinene dan Turunan Monoterpene dari Minyak Atsiri https://bookchapter.unnes.ac.id/index.php/minyakastiri/article/view/30 <p>Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam yang berlimpah dan salah satu negara yang berpotensi sebagai penghasil minyak atsiri. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tanaman-tanaman, khususnya tanaman penghasil minyak atsiri di Indonesia. α-Pinene dan Turunan Monoterpene merupakan salah satu kandungan senyawa yang terdapat dalam minyak atsiri pada beberapa tanaman. α-Pinene dan Turunan Monoterpene mempunyai beberapa sifat, antara lain sebagai antibakteri, antijamur, antikanker dan antioksidan. Studi pustaka ini akan membahas tentang potensi antioksidan senyawa α-pinene dan turunan monoterpene dari minyak atsiri pada beberapa tanaman yang mengandung α-pinene dan turunan monoterpene. Berdasarkan beberapa analisis pada masing-masing tumbuhan yang berbeda menunjukkan bahwa minyak esensialnya beberapa tumbuhan yang diteliti adalah sumber yang kaya α-pinene dan β-pinene dan memiliki aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan dari senyawa ini dievaluasi dengan uji 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH). Potensi antioksidan menggunakan penangkal radikal bebas DPPH juga dianalisis menggunakan dosis yang bervariasi dari α-pinene.</p> Nurkintan Aprilia Nanik Wijayati Edy Cahyono Alga Arine FristyaYuniar Copyright (c) 2021 Minyak Atsiri: Produksi dan Aplikasinya untuk Kesehatan 2021-10-31 2021-10-31 226 259 10.15294/.v0i0.30