Pengaruh Inhalasi Aromaterapi terhadap Nyeri Haid pada Remaja

Authors

  • Aftrilia Dhea Putri Jurusan Ilmu Farmasi, FF Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
  • Yelfi Anwar Jurusan Ilmu Farmasi, FF Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.15294/.v0i0.25

Keywords:

Nyeri haid, Remaja, Aromaterapi, NRS

Abstract

Nyeri haid atau dismenorea merupakan kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan rasa mual, diare, muntah, pusing, stress, cepat tersinggung, serta mudah marah. Nyeri yang berkepanjangan ini sangat menyiksa dan mengganggu kenyamanan terutama bagi perempuan yang tetap harus masuk sekolah dan bekerja dalam kondisi kesakitan. Salah satu upaya dalam penanganan nyeri haid yaitu dengan terapi nonfarmakologi yakni pemberian aromaterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skala nyeri haid sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi pada remaja serta untuk mengetahui perbedaan skala nyeri haid pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada remaja di Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu, sehingga dapat diketahui pengaruh inhalasi aromaterapi terhadap nyeri haid pada remaja di Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasy Eksperimen, dengan rancangan non-equivalent control group design dan pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik nonprobabilty sampling berupa purposive sampling. Instrument penelitian ini menggunakan kuisioner nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Terbagi atas 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan (diberikan aromaterapi 3-5x hirup kemudian diam selama 15 menit) dan kelompok kontrol. Masing-masing kelompok terdiri dari 30 responden umur 15-18 tahun yang termasuk kriteria inklusi di daerah Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April pada hari pertama dan kedua saat nyeri haid berlangsung untuk melihat pengaruh aromaterapi terhadap nyeri haid. Analisis data menggunakan IBM SPSS 25 uji Paired T test dan Independet Sample T-test. Hasil penenlitian uji Paired T test ini menunjukkan ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi pada kelompok perlakuan dengan nilai Sig (2-tailed) ɑ 0,000 (ɑ < 0,05). Sedangkan pada pengujian Independet Sample T-test diperoleh hasil bahwa ada perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan nilai Sig (2-tailed) ɑ 0,000 (ɑ < 0,05). Pemberian campuran aromaterapi lavender dan kenanga memiliki pengaruh yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menurunkan tingkat nyeri haid pada remaja di Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu.

Downloads

Published

2021-09-22