MANAJEMEN DAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA MELALUI PENGEMBANGAN DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA)
DOI:
https://doi.org/10.15294/km.v1i3.98Keywords:
Manajemen, Bencana, DesaAbstract
Bencana alam merupakan acaman besar bagi Indonesia. Selama tahun 2020, dilaporkan terjadi bencana sejumlah 2.939 kejadian di Indonesia. Kabupaten Magelang merupakan salah satu wilayah di provinsi Jawa Tengah yang memiliki tingkat risiko bencana yang tinggi. Kabupaten Magelang juga berada pada sesar tektonik yang berpotensi terjadi gempa bumi. Selain itu, aspek iklim juga menjadi ancaman bencana, pasalnya curah hujan yang dibarengi oleh aktivitas vulkanik maupun tektonik dapat memicu bencana tanah longsor dan banjir. Pengembangan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) dapat dijadikan sebagai upaya pengurangan risiko bencana dengan berbasis pemberdayaan masyarakat. Kegiatan pengembangan DESTANA ini bertujuan untuk: 1). Menggambarkan risiko bencana di Kabupaten Magelang, 2). Menggambarkan kondisi masyarakat Kabupaten Magelang dalam Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana, 3). Mengembangkan model desa tangguh bencana dengan pendekatan Participatory Action Research di Kabupaten Magelang. Dalam implementasinya, program ini bekerjasama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang. Temuan penelitian menginformasikan pengembangan model DESTANA dalam upaya manajemen dan pengurangan risiko bencana di Kabupaten Magelang. Konsisten dengan pendekatan participatory action research, mereka yang paling berisiko terdampak bencana akan dilibatkan dalam semua fase penelitian termasuk desain awal, pengembangan penelitian alat dan proses, pengumpulan dan analisis data, desain dan implementasi intervensi, dan penyusunan program.