FILTER AIR HUJAN DARI ADSORBEN ALAMI ENCENG GONDOK (Eichhornia Crassipes)

Authors

  • Nur Qudus
  • Bambang Sugiyarto
  • Harianingsih Harianingsih
  • Virgiawan Adi Kristianto
  • Indra Sakti Pangestu
  • Savira Rinda Erliana
  • Isnina Noor Ubay
  • Asti Dwi Afidah

DOI:

https://doi.org/10.15294/ka.v1i4.166

Keywords:

Adsorpsi, Air hujan, Enceng gondok, Filter

Abstract

Sistem pemanenan air hujan menjadi semakin penting dalam strategi pengelolaan air hujan yang berkelanjutan. Di negara- negara berkembang, masalah utama adalah pengolahan air yang tidak memadai dan kekurangan air. Terutama di kota-kota dan negara-negara berkembang, pemanenan air hujan dianggap sebagai sumber air alternatif yang sangat penting. Pemanenan air hujan telah disarankan sebagai teknologi bermanfaat di daerah di seluruh dunia yang mengalami musim kemarau. Jenis bahan atap dan kondisi lingkungan, seperti iklim setempat dan tingkat polusi atmosfer, memengaruhi kualitas air hujan yang dikumpulkan. Air hujan mengandung berbagai jenis bahan kimia, seperti ion bikarbonat, ion karbonat, amonia, natrium, kalium, kalsium, magnesium, hidrogen, sulfat, klorida, nitrat, dan magnesium sulfat. Konsentrasi ion hidrogen adalah faktor penting untuk mengukur tingkat keasaman hujan, atau hujan asam, Adsorpsi, pertukaran ion, pengendapan kimia, elektrolisis, elektrokoagulasi, kavitasi, elektrokoagulasi, dan ultrasonikasi adalah beberapa proses yang termasuk dalam kategori ini. Dalam produksi adsorben, asam klorida digunakan sebagai zat jenuh pada berbagai suhu aktivasi. Selain itu, adsorben digambarkan dengan Scanning Electron Microscope. Analisis suhu aktivasi digunakan untuk menentukan seberapa efektif eceng gondok dalam adsorpsi dan mengoptimalkan parameter tersebut sehingga adsorpsi dapat membantu menghilangkan BOD, COD, TDS, klorida, dan nitrat dari air hujan. Salah satu metode yang dilakukan untuk pengolahan air hujan dengan adsorpsi menggunakan adsorben enceng gondok. Selain itu, untuk mendapatkan hasil terbaik dengan menganalisis model kinetik dan isoterm adsorpsi. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan adsorben enceng gondok menawarkan solusi pengolahan air hujan yang lebih hemat biaya dengan penggunaan listrik sebesar Rp. 1000,- setiap 15 menit proses adsorpsi sekali pdan ramah lingkungan.

Downloads

Published

2024-02-21

Issue

Section

Articles