Analisis Fitokimia Ekstrak Daun Kelengkeng Varietas Kopyor

Authors

  • Octavianti Paramita Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
  • Pudji Astuti Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
  • Adhi Kusumastuti Program Studi Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
  • Muhammad Ansori Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
  • Nikki Rahma Wijayanti Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
  • Nur Amalia Sholeha Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Keywords:

fitokimia, daun kelengkeng, kopyor

Abstract

Tanaman kelengkeng mempunyai senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan, terutama pada bagian daunnya. Air rebusan daun kelengkeng biasanya digunakan untuk menurunkan demam. Namun sampai saat ini, daun kelengkeng belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dan hanya berakhir sebagai limbah. Ditinjau dari Kadar total fenol dari ekstrak daun kering adalah sebesar 78,21 µg/mg dan 107,51 µg/mg ekstrak. Sedangkan untuk kadar flavonoid total masing-masing adalah 21,23 µg/mg untuk sampel daun segar dan 33,64 µg/mg untuk sampel daun kering. Metodologi yang digunakan untuk isolasi senyawa adalah ekstraksi, fraksinasi, pemurnian senyawa lalu dilanjutkan penentuan struktur senyawa menggunakan metode spektroskopi. Uji bioaktivitas dilakukan untuk mengetahui kandungan fitokimia dari daun kelengkeng segar, ekstrak daun kering dan ekstrak daun segar. Hasil penelitian menunjukan bahwa daun basah mempunyai kandungan bioaktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan daun yang sudah dibuat serbuk.

Downloads

Published

2025-11-10

Issue

Section

Articles