ANALISIS PERTUMBUHAN USAHA UMKM BATIK DI MASA PANDEMI COVID 19

Authors

  • Rina Rachmawati
  • Sicilia Sawitri
  • Sawitri Sawitri
  • Wulansari Prasetyaningtyas

DOI:

https://doi.org/10.15294/ie.v1i1.57

Abstract

Penyebaran virus covid19 yang sangat cepat ke berbagai belahan dunia berdampak pada perekonomian dunia, baik dari sisi perdagangan, pariwisata dan investasi. Pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) merasakan dampak Covid 19 yang signifikan. Pelemahan perekonomian Indonesia akan berdampak terhadap semua industri di Indonesia, termasuk Industri batik. Industri batik ikut terdampak karena melibatkan bahan baku import dan penjualan di luarnegeri. Walau ada beberapa industri batik yang bisa lepas dari hiruk pikuk dampak covid 19 dan mampu mengalamai pertumbuhan usaha. Hal-hal yang mempengaruhi industri batik mampu bertahan dan mengalami pertumbuhan adalah pengusaha batik telah memiliki konsumen loyal, dan pengusaha batik melakukan inovasi dan kreatifitas dengan berani menggeser focus dan jenis usaha yang dikerjakan. Perkembangan usaha batik Pekalongan menunjukkan grafik yang menggembirakan. Tetapi dengan adanya pandemi Covid 19 ini, ada beberapa pengusaha di kampung batik Kauman Pekalongan yang harus menyesuikan usahanya karena terjadi penurunan permintaan batik dan kesulitan pasokan bahan baku. Penelitian ini akan menganalisa tentang pertumbuhan usaha UMKM batik kususnya batik Kauman Pekalongan, dan meneliti faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan usaha yaitu manajemen usaha, yang meliputi: modal usaha, produksi bahan baku, karakteristik wirausaha, dan penggunaan teknologi digital. Tujuan penelitian adalah untuk melihat kondisi pertumbuhan usaha UMKM Batik Pekalongan pada masa Pandemi Covid 19. Penelitian ini menggunakan grand theory yaitu Theory of finance dan theory of Entrepeneurship. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Populasi penelitian adalah pemilik usaha Batik di desa kauman Pekalongan sejumlah 33 pengusaha batik, dengan sample penelitian sejumlah 24 pengusaha batik. Teknik pengambilan sampel sampling non-probabilitas dengan pendekatan purposive sampling. Data dianalisis menggunakan model persamaan struktural berbasis partial least square. Software Smart PLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)terjadi penurunan pendapatan usaha, 2)lesunya pasar batik baik dari sisi konsumen maupun pengusaha, 3)sulitnya distribusi bahan baku serta 4)meningkatnya harga bahan yang menyebabkan beberapa usaha tutup dan mengalihkan lini usahanya. Dan ditilik dari analisis pertumbuhan usaha maka 47% pertumbuhan usaha UMKM Batik di kampung Batik Pekalongan dipengaruhi oleh manajemen usaha yang terdiri dari manajemen keuangan usaha, manajemen produksi, karakteristik wirausaha dan teknologi digital. Keterbatasan penelitian karena adanya PPKM yang menyebabkan sulitnya mengakses data penelitian berimbas kepada waktu penelitian.

Downloads

Published

2022-05-13

Issue

Section

Articles