ANALISIS SOSIAL EKONOMI PETANI JAGUNG TERHADAP SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DESA JATIKLAMPOK
DOI:
https://doi.org/10.15294/ie.v3i1.408Keywords:
dukungan kebijakan, pemeliharaan, penggunaan lahan, produktivitas, wilayah pedesaan.Abstract
Pertanian jagung merupakan sektor strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani di Indonesia, khususnya di wilayah pedesaan. Chapter ini bertujuan untuk menganalisis sistem tanam jagung jajar legowo dan non-legowo serta dampaknya terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Desa Jatiklampok, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif melalui observasi, wawancara, dan survei terhadap 30 petani jagung yang menerapkan kedua sistem tanam tersebut. Hasil menunjukkan bahwa sistem tanam jajar legowo memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas jagung, efisiensi penggunaan lahan, serta kemudahan dalam proses pemeliharaan. Sistem ini mampu meningkatkan hasil panen rata-rata hingga 8 ton/ha dan pendapatan petani hingga Rp 30.000.000 per hektare, lebih tinggi dibandingkan sistem non-legowo yang hanya menghasilkan 5 ton/ha dan Rp20.000.000 per hektare. Analisis SWOT menunjukkan bahwa sistem jajar legowo memiliki kekuatan dalam efisiensi teknis dan dukungan program pemerintah, namun menghadapi tantangan berupa keterbatasan akses informasi dan ketergantungan input pertanian. Faktor sosial ekonomi seperti tingkat pendidikan, pengalaman bertani, akses terhadap teknologi dan informasi, serta dukungan kebijakan menjadi faktor penentu keberhasilan penerapan sistem ini.