EKONOMI PERDAGANGAN DAN PENYEBARAN ISLAM: MENELISIK KEJAYAAN DEMAK DALAM JARINGAN KEMARITIMAN
DOI:
https://doi.org/10.15294/ie.v1i2.113Keywords:
Ekonomi Perdagangan; Penyebaran Islam; Jaringan KemaritimanAbstract
Kota Demak dalam pespektif historis menjadi pusat perkembangan Islam melalui jalur perniagaan yakni pelayaran dan perdagangan. Adanya perdagangan berbagai komoditas dari wilayah nusantara yang laku diperdagangkan di tingkat internasional, menjadikan pelayaran antar pulau sangat intensif dan padat. Jalur laut ini menjadi sarana transportasi para pedagang muslim untuk melakukan aktiftasnya, dibarengi dengan penyebaran Islam. Perniagaan antara pulau antar negara dan antar benua, mewujudkan pantai utara Jawa berada dalam jalur kemaritiman yang ramai. Wilayah kota pantai utara Jawa menjadi pintu keluar masuk para pedagang dari berbagai wilayah nusantara dan mancanegara yakni pedagang dari wilayah Arab, Gujarat, Cina, dan negara Eropa. Para pedagang muslim yang datang ke Demak tidak semata-mata berdagang tetapi melakukan syiar agama Islam yang dianutnya. Mengingat kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam terbesar di Jawa saat itu. Kejayaan Demak sebagai pusat penyebaran Islam, menghasilkan sebutan Demak sebagai kota wali. Statusnya sebagai kota pantai, tumbuhnya ekonomi lokal dan terpeliharanya kearifan lokal. Demak memiliki kekuatan untuk mengembangkan heritage beserta ikon kota wali. Ke depan diharapkan khalayak umum memiliki kesadaran memori kolektif bahwa Demak merupakan kesultanan Islam yang terbesar di pulau Jawa, menunjukkan terpeliharanya warisan peninggalan sejarah, dan budaya masyarakatnya dari perubahan arus global