SOAL PILIHAN GANDA YANG BERKUALITAS PADA MATA PELAJARAN BAHASA JAWA
DOI:
https://doi.org/10.15294/bsb.v1i1.397Keywords:
soal pilihan ganda, penilaian sumatif, Bahasa Jawa, evaluasi pembelajaran, kualitas soal.Abstract
Penilaian sumatif merupakan proses evaluasi yang dilaksanakan pada akhir periode pembelajaran dengan tujuan mengukur tingkat pencapaian hasil belajar siswa. Dalam praktiknya, soal pilihan ganda menjadi salah satu instrumen penilaian yang paling umum digunakan karena memiliki keunggulan dari segi objektivitas, kemudahan pelaksanaan, dan efisiensi waktu. Meskipun demikian, pada mata pelajaran Bahasa Jawa, kualitas soal pilihan ganda masih menghadapi tantangan yang cukup signifikan. Permasalahan utama terletak pada tingkat kesukaran soal yang kurang proporsional, daya pembeda yang belum optimal, serta efektivitas pengecoh yang kurang mampu meminimalkan jawaban tebakan. Kajian ini bertujuan mendeskripsikan kriteria soal pilihan ganda yang berkualitas pada mata pelajaran Bahasa Jawa melalui kombinasi analisis kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menilai aspek kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kejelasan redaksi, relevansi konteks budaya lokal, dan ketepatan struktur teknis. Sementara itu, analisis kuantitatif diterapkan untuk mengukur tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh berdasarkan hasil uji coba soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal pilihan ganda yang berkualitas harus memenuhi indikator utama meliputi: (1) keterkaitan langsung dengan kompetensi yang diharapkan; (2) penggunaan bahasa yang jelas, lugas, dan sesuai kaidah Bahasa Jawa; (3) penyusunan konteks soal yang berakar pada budaya lokal; (4) penerapan kaidah teknis penyusunan butir soal; dan (5) distribusi proporsional terhadap keterampilan menyimak, membaca, dan menulis. Berdasarkan temuan tersebut, kajian ini merekomendasikan adanya pelatihan berkelanjutan bagi guru dalam penyusunan soal, pelaksanaan evaluasi sistematis terhadap instrumen penilaian, serta pengembangan bank soal Bahasa Jawa yang terstandar dan berbasis konteks. Upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas asesmen sumatif dan mendorong pembelajaran Bahasa Jawa yang lebih efektif.